0 views
|
0 likes
Ibu mertua saya, Ayaka, tinggal di rumah kami untuk menghidupi istri saya di trimester ketiga kehamilannya. Ayaka bertindak sebagai mediator antara aku dan istriku yang tidak stabil, namun aku telah mencapai batas kemampuanku karena larangan masturbasi yang diberikan kepadaku oleh istriku. Kemudian, suatu hari, dia melihat bra Ayaka di ruang ganti dan kehilangan kewarasannya, dan terlihat mengendusnya. Namun, alih-alih marah, Ayaka-san bersimpati padaku dan dengan lembut mengulurkan tangannya ke selangkanganku, berharap aku baik-baik saja…